Hai, Selamat datang di blog saya!!

Saya Zahra Zhafirah

Seorang mahasiswi ilmu komunikasi di Universitas Gunadarma Selamat membaca!!

Thursday, May 20, 2021

Media Relations

  • May 20, 2021
  • by


MEDIA RELATIONS

Hubungan media atau media relations adalah kegiatan kehumasan sebuah lembaga untuk menjalin pengertian, kerja sama, dan hubungan baik dengan media massa atau wartawan. Hubungan media dapat disebut juga dengan hubungan pers (press relations).

Pengertian media relations menurut Frank Jefkins (2000:98) adalah usaha untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

Organisasi yang membutuhkan media relations yaitu organisasi yang mempunyai publik eksternal yang luas seperti organisasi pemerintah, BUMN, perusahaan go public, perusahaan yang memberikan pelayanan publik dan organisasi kecil melalui asosiasi. Hubungan media juga biasa dilakukan oleh individu atau perorangan, misalnya selebritas atau politikus.


Tujuan dari media relations itu sendiri adalah :

1. Publisitas

2. Memperoleh tempat dalam pemberitaan media mengenai hal yang menguntungkan

3. Umpan balik dari masyarakat

4. Informasi bagi penilaian perusahaan

5. Hubungan yang stabil dan berkelanjutan

Sedangkan untuk manfaat dari media relations itu sendiri yaitu :

1. Membangun pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab organisasi dan media massa.

2. Membangun kepercayaan timbal balik dengan prinsip saling menghormati, menghargai, kejujuran dan kepercayaan.

3. Penyampaian/perolehan informasi yang akurat, jujur dan mampu memberikan pencerahan bagi publik. 

Lalu ada juga kegiatan media relations, menurut Frank Jefkins (1992) kegiatan media relations dibagi menjadi 2 ada kontak formal dan kontak informal.

a. Kontak formal terdiri dari : Press Conference, Press Tour, Press Reception & Press Gathering serta ada Press Briefing.

b. Kontak informal terdiri dari : Press Statement dan Press Interview.

Sedangkan menurut Rini Damastuti dalam Media Relations : Konsep Strategi dan Aplikasi (2012) kegiatan media relations terdiri dari  press release dan menggelar suatu kegiatan atau acara contohnya media gathering, press call, media events serta konferensi pers. 

Dan ketika suatu perusahaan atau organisasi mengalami suatu masalah atau krisis, cara terbaik penanganan hubungan media oleh humas adalah dengan mengakui dan memperbaiki kesalahan dengan menginformasikan usaha – usaha ke depan. Dalam hal ini baik media massa maupun humas dalam posisi saling memanfaatkan dan saling diuntungkan (simbiosis mutualisme).

 

MEDIA MASSA

Media massa atau pers berasal dari bahasa Belanda yang dalam bahasa Inggris berarti press. Secara harfiah pers berarti cetak. Secara maknawiah berarti publikasi dalam bentuk cetak. Denis McQuail (2000:15) menjelaskan, media massa adalah sebuah institusi sosial yang kompleks. Media massa mencakup beragam aspek manajerial, sumber daya manusia professional hingga aspek teknik.

Berikut ini merupakan peranan dari media massa, diantaranya yaitu :

Sebagai agen perubahan (Agent of Change), sebagai media pendidikan (Fungsi Edukasi), sebagai media untuk menghibur dan sebagai media untuk melestarikan budaya.  

Dalam perkembangannya, media massa melalui 3 tahapan yaitu :



Tahap tradisional  - Tahap industri - Tahap pascaindustri

Dan dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi yang terus berkembang ke arah media konvergen, yang berimplikasi pada proses produksi pesan, penyebaran pesan & penerimaan pesan dalam media massa tersebut secara evolutif. Media massa dikategorisasi menjadi 2 kategori besar :

1. Media massa cetak (koran, tabloid, majalah, dll)

2. Media massa elektronik (radio dan televisi)

Selain 2 kategori besar, lahirlah teknologi komunikasi baru lahir, yaitu media konvergen (media massa berbasis internet) yaitu pertemuan (arsiran) 3 hal dari new media : jaringan komunikasi, teknologi informasi & konten media.

 

WARTAWAN

Wartawan adalah orang yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik berupa mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik, maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran lainnya (Yunus, 2010:38).Dalam Undang – Undang No.40 Tahun 1999 tentang Pers, Pasal 1 ayat 4 dinyatakan bahwa wartawan ialah orang yang secara teratur melakukan kegiatan jurnalistik.



Wartawan mencari sumber mereka untuk ditulis dalam laporannya. Mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat.

Sifat profesi dari wartawan itu sendiri terdiri dari :

1. Memiliki idealisme dan integritas

2. Memiliki tanggung jawab

3. Mengabdi kepada kepentingan publik

4. Memiliki kebebasan

5. Memiliki hak ingkar

Untuk karakteristik wartawan itu sendiri diantaranya yaitu :

a. Menguasai keterampilan jurnalistik

Seorang wartawan harus memiliki keahlian (expertise) menulis berita sesuai dengan kaidah – kaidah jurnalistik. Ia harus menguasai teknik menulis berita, feature serta artikel.

b. Menguasai bidang liputan

Seorang wartawan harus memahami dan menguasai segala hal, sehingga mampu menulis dengan baik dan cermat tentang apa saja. Namun yang terpenting, ia harus menguasai bidang liputan dengan baik.

c. Memahami dan mematuhi Kode Etik Jurnalistik

Dengan pedoman kode etik, wartawan diharapkan tidak mencampuradukkan fakta dan opini dalam menulis berita, tidak menulis berita fitnah, sadis dan cabul, dan paling utama, tidak “menggadaikan kebebasannya” dengan menerima amplop. Seorang wartawan professional hanya akan menginformasikan suatu peristiwa yang benar dan faktual, tidak lebih dari itu.

Media relations adalah aktivitas public relations. Model hubungan antara seorang PR dengan pekerja media (termasuk wartawan) adalah hubungan yang mengarah pada model two way symetrical, meskipun dalam hubungan ini PR masih banyak berfungsi sebagai pemberi informasi (public information).

Hal ini terlihat dari model hubungan yang informal, hubungan sebagai sahabat, hubungan simbiosis mutualisme, dan saling mempercayai. Untuk menciptakan hubungan seperti ini, seorang praktisi PR diharapkan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan pekerja media, termasuk wartawan dalam mencapai kepentingan bersama.

Model ini bisa disebut dengan Model Harmonious Mutualisme Relationship, yaitu sebagai model gabungan antara model two way symetric dan public information (combined two-way symmetric & public information model).

 

Sumber :

Bahan Ajar Dosen

 

 

Allahuma Yassir Wala Tu'assir. "Ya Allah Permudahkanlah Urusanku dan Janganlah Engkau Persulit.."

0 comments:

Post a Comment

ZAHRA ZHAFIRAH
IG : @zahraz_
Tangerang, Indonesia

SEND ME A MESSAGE

Powered by Blogger.